Mar 18, 2009

USTADZ vs biip

Well, setiap kali lomba yang selalu ditekankan guru ialah, “ikut lomba jangan fokus sama menangnyaa, kalo kamu berpikir ke arah sana nanti kalo nggak menang kecewa. Anggep aja lomba itu kayak pengalaman.”

Aku sering nggak ngerti sama perkataan guru macem gini. Guru ini seperti yang dibilang Ustadz Yusuf Mansur dalam buku The Miracle of Giving adalah guru yang aneh. Muridnya mau menang kok dibatesin. Maksudku gini, seakan-akan guru itui bilang, “lari sekenceng-kencengnya tapi bukan hanya untuk meraih piala.”

Bayangin, ada nggak sih orang yang semangat untuk lari marathon tapi ga ada hadiahnya? Jawabanya PASTI ga ada. Lucu aja kalo ada. Nah aku bingung, terus kalo tuh guru bilang, “udah dibawa santai aja, ga menang ga papa.”. lah terus apa yang mau dikejar? Guru yang ngomong kayak gini kayak ngasih harapan ‘kalah’ sama murid.

Ah jadi bingung. Terus kalo kita ikut lomba niatnya apa? Nggak lucu dong kalo kita berdoa, “ya Allah besok aku akan ikut lomba, tolong kuatkan hatiku jika aku kalah”. Ah nggak sukaa. Lebih enak doa nya kayak gini, “Ya Allah tolong sukseskan aku pada pelombaan besok. Karena hadiahnya akan kuberikan untuk ibuku..”
Tau ah kok jadi bingung sendiri. Ckck.

No comments: