Nov 15, 2014

pertemuan.


Pertemuan.

Alhamdulillah, kemarin Allah beri kesempatan untuk menginjakkan raga di semarang, kampus FK Undip, tepatnya kampusnya Nina.

Dari jauh hari sebenarnya sudah sangat ingin mengontak Nina, tapi apa daya, kesibukan dan kekhilafan  bikin rencana mau sms itu gajadi. Sampai pas udah di jalan, mau sms Nina, eh ternyata nomornya nggak ada.
Yaudahlah ya, kalau Allah takdirkan pasti ketemu.. sambil pasrah dan melupakan keinginan untuk bertemu dengan sahabat semasa SMA, Nina Huwaida Zunnur.

Sampai di FK Undip, aku masih lupa kalau aku ingin bertemu Nina. Pas mau masuk ke ruang pertemuan dengan ROHIS KU UNDIP, ada sosok yang ngga asing manggil, “aceeeeem”
Jeger. NINA!

Masyaa Allah.. langsung meluk dan amazed sendiri.
Alhamdulillah Allah pertemukan, walau tanpa kontak2an sebelumnya.
Jadi teringat dengan perjalanan lain ke Malang, waktu itu pengin banget ketemu esti, udah kontak2an banget, eh tapi malah gabisa ketemu.

Ah ternyata, perihal apapun, kalau Allah sudah menghendaki, maka apapun akan terjadi. Sejauh apapun kau dengannya, setidak mungkin apapun. Walau kau mungkin sungguh tak ingin berjumpa dengannya, tapi jika Allah sudah menghendaki untuk bertemu, ya pasti bertemu.

Dan pertemuan dengan Nina hari ini membuatku tersadar kembali akan hidup ini. Hidup yang penuh dengan ketentuan dan ketetapanNya..

Walau usaha setinggi langit, kalau bukan disitu tempatnya, ya ga akan bisa pergi (ke jepang).
Walau ga pernah punya mimpi jadi dokter, kalau disini emang tempatnya, tempat yang Allah pengin kamu ambil banyak pelajaran dan hikmah, ya kamu akan ada di jalan ini (jalan menuju dokter).
Wallahu ya’lamu wa antum laa ta’lamuun..

Nov 14, 2014

14.00 teng

Siang hari di 13 november 2014, Solo diguyur hujan deras dengan angin kencang, well, cuaca yang cukup nyaman untuk tidur berselimut sampai sore. Sebelum hujan turun, kami anak semester 3 baru saja melalui 2 responsi: fisiologi dan mikrobiologi. Responsi yang jawabannya mbingungin dan pas pulang ke kos rasanya tuh gamau balik kampus lagi. Ditambah cuaca yang kaya gitu, males.

Tapi alhamdulillah, tiwi dengan brio nya masih mau jemput ke kos dan akhirnya kita meluncur ke kampus. Jam sudah menunjukkan 14.05. dr Afi yang hari itu ngasih kuliah ternyata udah mulai on time dari 14.00. karena berangkatnya sudah telat, sudah pasti sampai ke kelas juga telat. Ah tapi paling anak-anak juga pada telat. Ah berapa banyak sih yang dateng kuliah, suasananya bikin tidur gini og.. dan ah ah lainnya.

Pas masuk ke ruang kuliah, voila! Ruang kuliah hampir penuh, Cuma tersisa kursi-kursi di deretan belakang. Aku duduk. Dan merasa malu.

Malu karena aku datang dengan pakaian kering sementara teman-teman lain banyak yang rambut dan pakaiannya kuyup kena hujan.

Tambah malu ketika mendengar suara dr. Afi, suara serak dengan gelagat tidak enak badan. Masya Allah, orang yang sakit, yang kesibukannya jauh lebih padat, yang rumahnya lebih jauh dari kosku aja masih bisa datang on time. Kamu gimana, ma? :’

Malu, sudah berprasangka yang macam-macam.

Malu, ketika melihat seorang sejawat yang sepatunya basah. Hasil menerjang hujan hanya dengan berbekal payung.


Malu, sudah Allah kasih segala kesempurnaan tapi lebih banyak malasnya daripada berjuang dan bersyukur..