Kadang-kadang aku sering berpikir, tentang why dan cause. Di keluargaku nih, sering sekali terjadi kesalahan pada susunan (it mean KONTEKS for me) dalam penggunaan BAHASA INDONESIA. Iya, yang ditanya apa, eh dijawab ‘apa’. Misalnya, kalau di buku-buku bahasa, ada pertanyaan:
-“Kamu sudah makan atau belum?” pasti jawabnya, “sudah/belum”
-“Kamu sudah shalat atau belum?” jawabnya, “sudah/belum”
-“Apakah kamu sudah belajar?”
Tapii, kenyataannya gak gitu. Ada orang (mungkin banyak) yang kalo ditanya pertanyaan di atas, jawabnya:
- “emang makanannya apaa?” atau “aku belum lapar tuh”
- "emang udah azan yaaa?”
- “gak ada peer/ulangan tuh!”
- “kamu tidak BISA ya?” terus si penjawab bilang “TIDAK”, berarti itu tandanya si penjawab BISA ya?, padahal maksud penjawab TIDAK BISA??
Rrr, aku belum ngerti deh. kehidupan emang ga bisa disamain terus sama teori yang ada. Sampai saat ini belum ada perguruan yang mengatur cara bicara muridnya secara detail. Tau deh ahh..
No comments:
Post a Comment