May 8, 2016

Neuroplastisitas

Neuroplastisitas. Yaitu kemampuan otak untuk berubah secara struktural dan fungsional yg dikarenakan stimulus.

Secara struktural, otak yg memiliki neuroplastisitas baik akan memiliki jumlah dendrit yang lebih banyak. Jadi meski volume sama, tapi serabutnya lebih banyak, maka bisa disimpulkan orang tersebut lebih cerdas.

Menurut penelitian, neuroplastisitas ini akan menurun, alias serabut dendritnya akan berkurang dan otak akan atrofi (mengecil) pd usia mendekati lansia, atau lansia, karena otak mulai jarang dipakai berpikir keras. Ini yg membedakan olahragawan dengan akademisi atau seorang ilmuwan, bs disebut professor dlm org awam. Nah ternyata, olahragawan lbh cpt mengalami demensia pada mereka yg jarang mngaktifkan fungsi2 otaknya. Sdgkan ilmuwan akan cenderung lebih tahan terhadap demensia.

Dr sumber yg saya dpt (dari dosen; mgkin bs dicek kbenarannya lg), neuroplastisitas akan menurun kemampuannya mulai usia 30. Jd ada 2 pilihan, stagnan or decreases.  Jadi di usia2 ini, byk manfaatkan untk tugas2 yg banyak, dg kemampuan individu msg2 tentunya. Jgn terlalu byk beban, shg byk stressor. Jgn takut bodoh karena waktu belajar berkurang gr2 dakwah.

Karena kalo kita lbh menguatkan fungsi otak kita dan kapabilitas otak kita dg disibukkan dakwah, maka jika org biasa btuh bljr 4 jam, mungkin kita cm btuh 2 jam. Ya, karena kita memanfaatkan neuroplastisitas itu. Byk mikir, byk tugas, banyak amanah, byk kepepet.

Akhirnya kemampuan otak kita bertambah, struktur otak pun akan lebih padat. Inilah tugas kita. Berat, tp byk melatih kita. Membuat lebih kuat kedepan. Jd jgn takut byk tugas dan byk kerjaan.

Oleh: Yoga Mulia Pratama, S.Ked (Korfak AAI FK 2014)

No comments: