Pekan ini lagi dapat tugas langit untuk syiar MTQ Nasional
di twitter dan facebookland. Sebuah
tugas mudah bila dilakukan oleh orang yang mengikuti acara MTQ, atau paling
tidak, membersamai teman-teman delegasi UNS di MTQ Nasional. Sayangnya, saya
tidak masuk salam 2 kategori di atas.
Saya tidak ikut MTQ sebagai delegasi UNS, saya juga tidak
membersamai teman-teman delegasi. Saya hanya seorang anggota UKM Ilmu Qur’an
yang sangat biasa, yang ingin syiar MTQ ini tersebar ke seantero dunia maya.
Akhirnya, minta tolonglah saya pada beberapa orang
pendamping atau bahasa kerennya official
yang membersamai teman-teman delegasi UNS. Minta tolong mereka untuk bisa
update segala hal terkait MTQ melalui facebook dan twitter. Tapi nyatanya tak
semudah itu minta tolong pada mereka. Sebab mereka juga membantu mengurus
berbagai keperluan delegasi.
“anti ane masukkan ke grup WA kafilah MTQ UNS aja ya,” titah
sang ketum akhirnya.
Jeg. Dalam hati
menolak. Tapi akhirnya yang tertulis di layar tab cuma 1 kata pasrah: iya.
Berita demi berita akhirnya saya terima melalui grup
whatsapp tersebut, untuk kemudian diolah lagi dan diteruskan ke fanpage dan
twitter.
Awalnya baper, bawa perasaan. Ada iri terbit di hati.
Rasanya ingin sekali jadi delegasi juga mewakili UNS. atau paling tidak
menemani teman-teman. Rasanya ingin ada disana. Dan menerima berita-berita di
grup itu, seolah membangkitkan kembali kenanganku tentang macam-macam lomba
yang rajin kuikuti jaman SMA dulu. Sungguh sensitif sekali kala itu. Dasar
perempuan~
Tapi, kita harus profesional. Mungkin kita tak ingin
ditempatkan disana. Tapi ini amanah, dan ini adalah keharusan yang ngga boleh
ditolak karna gagal mengelola perasaan.
Jadi, jangan sampai ada baper di antara kita ya. iya kita,
aku dan kamu. Kamu, amanah itu. Sebab bila terus terus baper, amanahnya
stagnant, harus dengan apa aku bertanggung jawab kelak?
No comments:
Post a Comment