Aug 1, 2015

Jangan ada baper di antara kita

Pekan ini lagi dapat tugas langit untuk syiar MTQ Nasional di twitter dan facebookland.  Sebuah tugas mudah bila dilakukan oleh orang yang mengikuti acara MTQ, atau paling tidak, membersamai teman-teman delegasi UNS di MTQ Nasional. Sayangnya, saya tidak masuk salam 2 kategori di atas.
Saya tidak ikut MTQ sebagai delegasi UNS, saya juga tidak membersamai teman-teman delegasi. Saya hanya seorang anggota UKM Ilmu Qur’an yang sangat biasa, yang ingin syiar MTQ ini tersebar ke seantero dunia maya.

Akhirnya, minta tolonglah saya pada beberapa orang pendamping atau bahasa kerennya official yang membersamai teman-teman delegasi UNS. Minta tolong mereka untuk bisa update segala hal terkait MTQ melalui facebook dan twitter. Tapi nyatanya tak semudah itu minta tolong pada mereka. Sebab mereka juga membantu mengurus berbagai keperluan delegasi.

“anti ane masukkan ke grup WA kafilah MTQ UNS aja ya,” titah sang ketum akhirnya.

Jeg. Dalam hati menolak. Tapi akhirnya yang tertulis di layar tab cuma 1 kata pasrah: iya.

Berita demi berita akhirnya saya terima melalui grup whatsapp tersebut, untuk kemudian diolah lagi dan diteruskan ke fanpage dan twitter.

Awalnya baper, bawa perasaan. Ada iri terbit di hati. Rasanya ingin sekali jadi delegasi juga mewakili UNS. atau paling tidak menemani teman-teman. Rasanya ingin ada disana. Dan menerima berita-berita di grup itu, seolah membangkitkan kembali kenanganku tentang macam-macam lomba yang rajin kuikuti jaman SMA dulu. Sungguh sensitif sekali kala itu. Dasar perempuan~

Tapi, kita harus profesional. Mungkin kita tak ingin ditempatkan disana. Tapi ini amanah, dan ini adalah keharusan yang ngga boleh ditolak karna gagal mengelola perasaan.


Jadi, jangan sampai ada baper di antara kita ya. iya kita, aku dan kamu. Kamu, amanah itu. Sebab bila terus terus baper, amanahnya stagnant, harus dengan apa aku bertanggung jawab kelak?

No comments: