Aug 29, 2017

Jalan Menuju Sekundipara

Suatu siang di sebuah rumah sakit daerah di Boyolali, ada tiga ibu muda berjejer di bed kamar bersalin. Ketiganya adalah para sekundigravida (hamil kedua). Umur mereka sama. anak pertama mereka umurnya berdekatan. Dan mereka saling mengenal satu sama lain sebagai tetangga, sehingga suasana kamar bersalin siang itu penuh dengan obrolan mereka.

Ketiga pasien itu adalah pasien hamil postdate. Artinya, hamilnya sudah melewati HPL (hari perkiraan lahir). Atas indikasi itu, ketiganya dimintai persetujuan untuk dilakukan induksi persalinan. Namun sang ibu 2 menolak induksi sementara ibu 1 3 diinduksi.

Qodarullah, pasien kedua ini; malah melahirkan duluan. Diizinkan Allah untuk lega duluan dan bisa makan malam dengan tenang sementara teman di kanan-kirinya masih ketar ketir menunggu persalinan.

Tengah malam, pasien ketiga pembukaannya lengkap. Dan akhirnya menyusul rekannya untuk dipindah ke bangsal perawatan.

Tersisa ibu pertama,yang walaupun sudah diinduksi, tapi tak ada kemajuan persalinan yang berarti. Hingga akhirnya, dokter memutuskan untuk melahirkan bayi si ibu dengan seksio caesarea.

Ternyata, untuk segala awal yang (tadinya) dibuat sama; jalannya tetap bisa berakhir berbeda.

Ternyata, untuk segala sesuatu yang akhirnya kelihatannya sama (sama-sama baru punya bayi kedua), ada proses berbeda yang tentu tak semua orang perlu diberi tahu.

Ada banyak perbedaan di dunia ini, berjuta warna dan cerita, yang diatur sedemikian rupa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb Semesta Alam yang Maha Sempurna, Maha Berdiri Sendiri.

Ada banyak hikmah yang Allah titip; yakni betapa tak semua penantian harus berakhir sebagaimana yang kita harapkan. Juga bagaimana agar menjadi hamba yang tetap bersyukur, dengan akhir cerita apapun yang Allah berikan pada kita.

Semoga kita selalu menjadi hamba yang penuh syukur, yang bisa memetik banyak hikmah.


Selesai ditulis di ponek 1 RSDM pada 6.00 PM / 17 Agustus 2017
Asma Azizah

No comments: