Feb 26, 2013

mungkin

Bismillahirrahmaanirrahiim
Kenapa masih ada yang mau jadi dokter dengan perjuangan yang super dahsyat? Pertarungan di meja operasi. Resiko jadi dokter. Resiko DO. Resiko dituntut malpraktek. Resiko kegagalan masa depan. Dan sejuta resiko lain.
Kenapa masih ada yang mau jadi dokter demi orangtuanya? Lemme answer it. Karena masih ada anak yang mau berbakti pada orangtua. Karena sungguh, kami, anak-anak Indonesia yang menuruti kemauan orangtuanya hanya ingin studinya diridhoi orangtua. Karena kami ini takut nyawa kami takkan lama lagi. Kami takut jika ambil yang kami mau, waktu kami akan habis. Dan ketika tiba saatnya, ternyata belum sempat kami bahagiakan orangtua kami. Yaa, setidaknya, jika pilih kedokteran, tentulah mereka akan tersenyum bahkan menangis bahagia melihat anaknya itu.

                Yaa, meski orangtua tak tahu beratnya perjuangan untuk dipanggil ‘bu dokter’. Dan anak tentulah lebih tahu kapasitas otaknya. Orangtua hanya tahu yang enak2 dari dokter. Dan si anaklah yang lebih tahu. Tapi mungkin, keinginan orangtua terlalu baja. Dan mungkin, rayuan si anak tak kuat untuk menembus relung hati orangtua. Mungkin si anak terlalu pasrah. Menerima takdirnya untuk menuruti orangtuanya. Yaa mungkin..

No comments: