Jan 19, 2013

demi baktiku :"

demi baktiku pada ummi dan abi..
                Kalimat itulah yang selalu terucap dengan pasrah dari lisan ini ketika ada orang yang dengan kaget bertanya, Asma ngambil FKUI?
                Demi Allah, kalau bukan karena mereka aku takkan ambil itu jadi pilihan undangan. Nyatanya aku tak bisa seegois itu bertarung demi masa depanku. Aku ingin berbakti pada mereka, menuruti keinginan mereka, meski hanya sebatas mendaftar undangan saja kemampuanku. Aku tak yakin akan tetap memilih FK jika aku gagal di undangan.
                Ya, sebatas daftar undangan saja, tidak salah kan? Kapan lagi toh aku bisa membuat ummi sedikit tersenyum? Lagi pula hanya undangan ini. Dengan peluang kecil dan ribuan orang di luar sana, dan rufaida mudrika yang luar biasa struggle. Aku benar-benar tak yakin. Hanya doa pada Allah Yang Maha Kuasa agar berikan aku yang terbaik.
                Jika nanti, Alhamdulillah aku gol kedokteran, mungkin aku akan ambil itu. dan berjuang luar biasa keras. Setelah itu aku ambil ke kedokteran nuklir, atau farmakologi, atau apapun yang menjadikanku scientist.
                Ummiku sayang, asma takkan menyalahkan ummi atau abi kelak. Asma sadar sepenuhnya bidang yang asma ambil ini butuh perjuangan keras. Asma sadar di depan sana akan banyak halang rintang. Tapi ketahuilah, tak ada yang lebih asma inginkan di dunia ini dari pada berbakti pada ummi dan abi. Menyenangkan hati kalian. Setidaknya jika aku gagal, aku sudah memenuhi satu hal: berbakti pada orangtua.
                Tapi kumohon, jangan salahkan aku atas ambisi dan mimpi-mimpi ini. Jangan remehkan aku dengan impian ini. Dan jangan tanyakan padaku kenapa aku menginginkan semua ini. Jadi hafizhoh dan ahli kimia. Aku suka kimia, entah mengapa. Tentu takkan lebih dari cintaku pada Qur’anul Kariim. Aku ingin jadi orang yang mengubah system pendidikan di Indonesia. Aku ingin mengajar ke seantero negeri. Aku ingin membuka cakrawala anak-anak bumi pertiwi tentang sains. Dan aku ingin memajukan dunia penelitian Indonesia. Entah dengan cara apa.

                Tapi aku sudah memilih jalan dokter untuk undangan. Mohon, doakan saja yang terbaik. Ya, agar Allah berikan yang terbaik bagiku. Karena sungguh aku tak tahu yang mana yang terbaik, di tempat mana aku akan diterima. Aku hanya mohon agar tak lelah kiranya ummi dan abi mendoakan anak yg jauh dari mereka. Agar keredhoan mereka jadi keredhoan Allah. Agar aku kuat jalani semua proses ini..

No comments: