Mar 24, 2018

Dzikrul Maut


Pagi ini keluarga besar kami dikejutkan dengan kabar meninggalnya salah seorang dokter angkatan 2010.

Seorang, sahabat, teman, kakak kelas, anak, seorang hamba Allah; almarhum mas ekkim al kindi.

Dan kabar itu membuatku tertampar.

Demi karena melihat perjuangannya membersamai karsinoma nasofaring.

Melihat senyum sumringahnya di foto sumpah dokter.

Sungguh tak tampak raut kekecewaan, tak ada bekas wajah orang sakit. Yang ada hanya wajah bahagia. Dan tentunya setelah tau sakit yg selama ini dimiliki, sungguhlah itu adalah wajah keikhlasan.

Kepulanganmu hari ini menjadi pengingat bagi kami. Khusus nya bagiku yg kini jua Allah uji dengan sakit...

Sakit ini, pasti tak seberapa dengan sakitmu.

Sakit ini, juga tak ada apa apanya dibanding ratusan pasien lain.

Dokterpun bukan hanya satu dua yang sakit.

Rasanya hari ini ada sound yang berulang ulang terputar:
" Kamu hanya harus lebih banyak bersabar dan ikhlas. Ikhlas membersamai ini.. Menerima.. dengan lapang dada. Sampai Allah yang mengakhiri sakitnya."


Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu. Telah Allah angkat sakitmu, dan semoga Allah ampuni juga segala dosamu. Allah terima semua kebaikanmu sebagaimana manusia dengan sedia bersaksi atas kebaikan yg ada pada dirimu.

Terima kasih karena telah menjadi teladan, bahkan hingga akhir hayatmu.

Ya Allah..
Karuniakan pada kami kehidupan yang barokah. Usia yang berkah. Di jalan kebaikan. Jalan yang Engkau ridhoi. Hingga jalan itu bisa mengantarkan kami pada sebuah Husnul khatimah

Aamiin

12.32 am
6/3/18
Post ngereng rspa boyol

No comments: