Aug 14, 2013

akhirnya

Bismillah..
Masuk ke pendidikan dokter itu rasanya nano-nano. Bahagia karena orangtua bahagia, sedih karna mimpi yang sudah dirajut menguap, dan takut. Takut dengan sejuta resiko menjadi dokter.

Dari mulai resiko tertular penyakit lebih besar, sampai tuntutan pasien. Dan lainnya. Capek hatilah kalau dituliskan semua. Kan saya juga belum mengalaminya hehe.

Pernah suatu hari berpikir, kok bisa bisanya sih ana nyasar kesini. Bisa banget deh takdirnya Allah :’) skenarioNya memang sudah tersusun dengan sangat rapih. Dari mulai sakitnya nenek, operasi, hingga tangisan ummi. Dan doa di tiap sujud meminta yang terbaik untuk hidup ini. Dan ternyata jalannya harus disini, di pendidikan dokter. Bukan di jepang, bukan di ui apalagi itb, tapi di universitas yang ga pernah ana tulis di catatan sekolah dulu. Universitas Sebelas Maret.

Awalnya sih sempat mengutuk diri. Mungkin kurang persiapan waktu tes beasiswa dari mulai ILA, MITSUI, sampai MONBUSHO. Tapi rasanya seperti buang2 waktu saja. Mengutuk diri sendiri. Menyesali semua kekurangan. Cuma bikin hati sakit, dan mata sembab. Cuma amarah yang jadi naik ke permukaan.

Jadilah ana putuskan untuk menerima semuanya dengan lapang. Bismillah. insyaAllah kuliah di PDUNS dan nyantri di pesmi ArRoyyan adalah yang terbaik untukku kini. Tawakkal adalah solusi terbaik. Memasrahkan diri dengan semua kehendakNya, insyaAllah bikin hati lebih plong.

No comments: