Tadi sore, lepas pulang dari buka
bersama di daerah Manahan, aku dan temanku bergegas pulang untuk mengejar solat
tarawih. Tapi entah mengapa, kami malah mengambil jalan yang tak biasanya kami
lalui. Rasanya seperti muter-muter dan hampir-hampir ada keluh di hati: kok ya ngga sampai-sampai
Ketika
akhirnya tiba di masjid kampus, Alhamdulillah suara penceramah masih terdengar. Kami mempercepat
langkah karena harus wudhu dan sholat isya dulu.
Di
tempat wudhu, tak sengaja bertemu dengan teman dekat yang sudah sangat jarang
sekali ngobrol karena beda stase. Dan dengan disambi pakai kaos kaki, hadirlah
pembicaraan tentang rencana pulang lebaran. Masya Allah, ternyata temanku ini
pulang dengan pesawat yang sama, di jam
yang sama, persis dengan yang kupesan. Dengan terburu-buru, terbitlah rencana
pergi ke bandara bersama.
Ada
haru mewarnai isyaku kemudian, teringat hari-hari sebelumnya aku mencari-cari
teman yang bisa diajak pulang bareng, sulit! Karena jarang ada yang pulang
semepet itu dengan hari raya. Betapa aku hampir menyerah untuk naik gojek saja
ke bandara, yang pastinya kalau ngga bapak-bapak, ya mas-mas yang bawa. Dan aku
yang tiba-tiba galau mau pulang atau tetap disini, mengingat mungkin hanya bisa
3 malam saja di rumah.
Alhamdulillah..
malam ini, dari jalanan yang berkelok dan hampir kesasar, qodarullah malah
membuatku bisa bertemu dengan temanku di tempat wudhu dan memplan kepulangan kami. Benar-benar pas
sekali timingnya. Wallahu a’lam
bagaimana jadinya, semisal saat pulang dari buka bersama, kami lewat jalan
biasa yang sudah kami hafal, entah bagaimana juga jadinya bila kami dibelokkan
lagi ke jalan yang lebih berkelok. Tapi.. begitulah, Allah adalah pembuat rencana
terbaik. Allah selalu Yang Maha Mengetahui yang terbaik bagi hambanya..
Surakarta, 8 Juni 2017
No comments:
Post a Comment