bismillah
menatapi takdir hidup. mengamati perilaku sekitar. mencoba merasa rasa yang dirasakan mereka. mereka yang ditakdirkan untuk berjuang di sbmptn, dan akhirnya, akhirnya hidup tetap berjalan. walau rasanya begini. rasa yang harus cepat-cepat diakhiri. rasa bingung menentukan bagaimana kedepannya, bagaimana nantinya, bagaimana esok? bilamana yang terjadi jika.. ah, dan segunung kalimat tanya hanya bersarang di kepala. dan tulisan, kini.
"ente harusnya berhenti makan mie dan minum kopi. kalo terus2an gini badan ente bisa sakit!"
"tapi ana harus minum kopi, biar bisa belajar sampai malam.."
"ente ga boleh gini terus.."
"ana tau.. tapi ana capek, ma"
"..."
rasanya ana pengen nangis dibilang kaya gitu. ana memang ga ada di posisi kalian, merasakan pahitnya kegagalan seleksi bernama snmptn. tapi bukan berarti ana gabisa merasakan apa yang kalian rasa. ana mencoba sebisa mungkin merasakan itu. walau ana tahu rasanya akan beda dibanding rasa yang dialami kalian. tapi mohon, jangan anggap kalian orang paling menderita di dunia. ana juga pernah gagal dan pernah merasakan pahitnya. tolong jangan siksa ana dengan kata-kata begitu..
"ya.. mungkin kalau ana lagi nganggur ana bakal..."
seakan kalian tersiksa dengan perjuangan masuk univ kalian sekarang. dan seakan manusia seperti ini manusia super beruntung yang nganggur dan bisa melakukan semua kegiatan yang ana suka. tanpa perlu dikejar-kejar deadline tes universitas.
nyatanya? tidak. ana mungkin secuil kecil yang merasa bingung dari ribuan anak indonesia lain yang masih terbawa euforia kata 'selamat'. ana toh masih berpikir, mau dibawa kemana mimpi-mimpi ana? mau diapakan hidup ana nanti? ana tidak diam luntang lantung di media sosial.
semuanya cobaan. untuk yang tidak diterima, tentu kesabaran dan perjuangan hadapi mimpi jadi ujiannya. yang diterima juga sebenarnya menghadapi cobaan maha dahsyat, yang pasti dari kedua tipe ini sama-sama ada pelajaran yang bisa dipetik.
untuk yang tidak diterima
kekuatan mimpi kalian sedang Allah uji. seberapa kuat kalian benar-benar memperjuangkan mimpi kalian? seberapa tahan mental kalian ketika digagalkan snmptnnya? seberapa percaya sama Allah?
Allah kasih kalian kesempatan, kesempatan untuk merekonstruksi mimpi-mimpi kalian. mungkin saja yang dipilih di snmptn bukan keinginan terdalam hati kalian. mungkin bukan yang benar-benar kalian suka. dan Allah kasih kesempatan sbmptn agar bisa dipikir-pikir lebih matang lagi, mau dibawa kemana masa depan kalian?
ada beberapa jenis cobaan. ada yang dicoba lewat hartanya, cintanya, atau anak-anaknya. jika kita ini gagal terus dalam semua seleksi, anggaplah Allah sedang menggunakan kita untuk memberi cobaan pada orangtua kita. apakah mereka cukup sabar melihat kegagalan anaknya? apakah mental mereka kuat menghadapi kita yang mungkin sebenarnya tidak bodoh-bodoh amat. apakah mereka cukup percaya diri dan percaya bahwa anaknya bisa? apakah cukup bisa menahan malu? ah yang terakhir ini semoga tidak. semoga saja orangtua masa kini pola pikirnya juga sudah terbarukan, tidak memandang kesuksesan dari keberhasilan masuk ptn saja. ya, semoga.
untuk yang diterima
Alhamdulillah!
Allah ingin uji bagaimana respon kalian menghadapi berita ini. apa dengan berteriak loncat-loncat kegirangan? update status sana sini tanpa pedulikan kawan yang lain, atau sujud syukur menunduk atas segala kebesaranNya? bagaimana respon seharusnya?
Mungkinkah Allah sudah capek dengar doamu? Mungkinkah Allah lelah mendengar rintihan hambaNya yang menangis minta dimasukkan ke ptn pilihannya? mungkinkah Allah bosan? Allah bosan dengar doa dari yang berdoanya cuma buat minta ptn. bosan dengan ikhtiar, belajar, puasa, tahajjud, yasin, dan semuanya demi ptn. bosan dengan kita yang malas puasa sebenarnya. bosan dengan permintaan yang tak diiringi dengan usaha? Mungkinkah Allah tak ingin melihat diri yang berlumur dosa ini menghadap padaNya mohonkan yang terbaik demi masa depan? maka Allah berikan saja ptnnya. agar kita berhenti merengek-rengek. karena Allah tak suka pada gaya meminta kita. Na'udzubillah semoga tak termasuk pada golongan ini.
semua introspeksi harus dilakukan. baik yang dapat atau yg masih ditunda. tulisan ini hanya memuat sudut pandang saya, yang umum yah karena sudah umum jadi tak saya tulis lagi hehehe.
Percayalah Allah udah kasih ketetapan terbaik kok. semua dalam hidup kita udah tertulis di mega server lauh mahfudz. tinggal bagaimana kita berikhtiar, usaha doa tawakkal yang maksimal. karena sesuatu yang indah tentu harus dibayar dengan harga yang mahal juga bukan?
No comments:
Post a Comment