Kesempatan
ikut SBMPTN di depan mata. Do i have a chance? Ofcourse!i absolutely have a
chance to follow it. Dengan segala resiko yg akan ditanggung. Entah komentar ga
enak, kesinisan, hinaan keplin plan an. Dan lainnya. Dan lain lainnya.
Kesempatan ada, dan terbuka jelas
pintunya. Tinggal mau maju, atau mundur? Menego mimpi lagi.
Ah mimpi.
Ternyata teori begitu mudah
dicuapkan.
Mengambil
kesempatan untuk jadi scientist sekaligus menolak kesempatan untuk jd dokter?
Mau berjuang hadapi resiko segunung itu atau berhenti saja? Membiarkan mimpi
itu menguap? Mengutuk dalam hati nanti karena tak berani berlari padahal
pintu ada di depan mata. Mau terbuai saja dengan panggilan dokter tanpa
memperjuangkan scientist?
“jadi..
dokter? Ga nerusin ke mipa?”
“sebenarnya
ingin sekali ikut sbmptn, tapi ana ga seberani itulah ngorbanin adek kelas”
“tapi itu hak
ente”
“-_______-“
*nangis mewek* (Cuma di dalam hati kok)
Di antara
snmptn dan sbmptn, 1 juni
No comments:
Post a Comment