Sejak Syaikhoh Syaima memberi nasehat soal "merasakan
kata yg ingin diucapkan", alhamdulillah lidah ini semakin bs dikendalikan.
Walau mungkin masih banyak ceplos sinis yg menyakiti banyak pihak :"
Ketika ada obrolan angkatan di group chat dan rasanya gatal
sekali tangan ini ingin ikut2an, namun..
"Apakah kalimat ini baik atau tidak?"
"Apakah ini akan menyakitkan orang yg membaca?"
"Apakah ketikan ini akan mengobarkan api
perdebatan?"
Biasanya jika sudah diberondong kalimat tanya begitu, apa yg
ingin diketik tak jadi terketik. Padahal rasanya cuma pengen ikutan ngeledek
aja.. tapi ya begitulah.
Sama dengan senyum.
Sama dengan kata.
Sama dengan ketikan.
Semua harua ditimbang karena di akhir nanti kt akan dimintai
pertanggungjawaban atas segala hal..
Duh Rabb, bagaimana dengan lisan sinisku ini yg sering
sekali luka banyak hati? Allahumaghfirlii.. :"
No comments:
Post a Comment