Bismillahirrahmaanirrahiim
Kenapa masih ada
yang mau jadi dokter dengan perjuangan yang super dahsyat? Pertarungan di meja
operasi. Resiko jadi dokter. Resiko DO. Resiko dituntut malpraktek. Resiko
kegagalan masa depan. Dan sejuta resiko lain.
Kenapa masih ada
yang mau jadi dokter demi orangtuanya? Lemme answer it. Karena masih ada anak
yang mau berbakti pada orangtua. Karena sungguh, kami, anak-anak Indonesia yang
menuruti kemauan orangtuanya hanya ingin studinya diridhoi orangtua. Karena
kami ini takut nyawa kami takkan lama lagi. Kami takut jika ambil yang kami
mau, waktu kami akan habis. Dan ketika tiba saatnya, ternyata belum sempat kami
bahagiakan orangtua kami. Yaa, setidaknya, jika pilih kedokteran, tentulah
mereka akan tersenyum bahkan menangis bahagia melihat anaknya itu.
Yaa,
meski orangtua tak tahu beratnya perjuangan untuk dipanggil ‘bu dokter’. Dan
anak tentulah lebih tahu kapasitas otaknya. Orangtua hanya tahu yang enak2 dari
dokter. Dan si anaklah yang lebih tahu. Tapi mungkin, keinginan orangtua
terlalu baja. Dan mungkin, rayuan si anak tak kuat untuk menembus relung hati
orangtua. Mungkin si anak terlalu pasrah. Menerima takdirnya untuk menuruti
orangtuanya. Yaa mungkin..
No comments:
Post a Comment