Bismillah.
14 februari. Hari yang digemborkan sebagai hari kasih sayang,
valentine.
Ada yang bahu membahu menyebarkan ‘kasih sayang’ di hari
itu, pemberian pelukan gratis di mall oleh muda-mudi kurang kerjaan, perayaan
di cafe-cafe, dsb.
Ada juga yang bahu-membahu mengaburkan ‘hari kasih sayang’
tersebut. Dengan aksi tutup aurat. Dengan menyebarkan info tentang Hari Tutup
Aurat Sedunia, dsb.
Tapi, nyatanya Allah punya cara sendiri untuk menutupi
valentine. Gunung kelud meletus di malam 13 februari, membuat abu vulkanik
mengalir ke daerah jawa tengah, sebagian jawa timur, dan sedikit jawa barat. Jadilah,
14 februari itu pemberitaan penuh dengan Kelud. Kelud dan abunya jadi trending
topic di twitter, facebook, dan media sosial lainnya. Valentine tak terdengar
gaungnya lagi.
Beginilah, sekeras apapun perjuangan untuk mengaburkan
valentine, tak akan kabur jika tak ada turun tangan Allah. Dan pengaburan 14
februari ini, benar-benar jadi pelajaran berharga. Masih banyak masalah lain,
kemaksiatan lain yang menunggu untuk disadarkan. Tak perlu ada abu lagi, tak
perlu bencana lagi, wahai pejuang dakwah, mari bergeraklah!
Allah punya caraNya, untuk membuatmu bebenah kos. Yang mungkin
kosnya sudah berdebu ditelantarkan sekian lama. Akhirnya benar-benar Allah
kirimkan abu untuk membuatmu membersihkan debu-debu lama itu.
Dan abu ini, membuat penghuni pesmi gotong royong
beres-beres pesmi. Gotong royong yang diselingi dengan gelak tawa, sesuatu yang
jarang dilakukan karena padatnya aktivitas penghuninya.
Allah punya caraNya, untuk mengingatkanku akan hujan salju
yang belum pernah kurasakan. Haha. Putihnya solo karena abu, membuat hati
tergelitik: oh begini tho suasana kalau tertutup abu, salju kaya gini juga kali
ya.. membuat diri jadi ingin merasakan sebenar salju. Hmm..
Allah punya caraNya, untuk mengingatkan hamba pentingnya
syukur. Merasakan indahnya hujan air yang turun dari langit. Ya, baru kali ini
aku mendengar orang berharap penuh: ya Allah pliiis turunkan hujan, hujan air
yaa Allah.. padahal beberapa pekan sebelumnya, keluh disana-sini karena
limpahan air dari langit.
Allah punya caraNya, untuk ingatkan hambaNya akan panasnya
siksa akhirat. Abu, letusan Kelud, Cuma secuil dari panas akhirat. Allahummaghfirlanaa
yaa Allah :’(
***
anyway, ini ada sedikit dokumentasi suasana solo yang tertutupi abu vulkaniknya kelud..
air mancur di masjid NH setelah kena terpaan hujan abu
kondisi parkiran masjid NH
pagar pesmi arroyyan, berkerak banget yo..
ruang tamunya langsung jadi kaya gini :'
suasana halaman belakang pesmi..
look, tebel banget ya abunya, sampe bisa ditulis2 begini. indahnya persaudaraan dalam dekapan ukhuwah :')
1 comment:
indah & hangatnya berukhuwah :)
Post a Comment