Pembicara:
Teh Ninih Muthmainnah
Tempat:
Masjid Fathimah Solo
Waktu:
4:25 pm 4/4/2015
1. Al-Ikhlas
3x , doa khatmil Qur’an
2. 1
yg harus kita syukuri adalah mukjizatnya Nabi Muhammad: Al-Qur’an. Walaupun
lahirnya jauh, bukan disini, tapi sekarang kita dengan mudahnya menemukan
Al-Qur’an. Maka tanda syukur kita adalah keinginan untuk menjadi keluarga
Qur’ani, keluarganya Allah. Sebab yang bisa ketemu Allah adalah keluarganya
Allah :’’
3. Ayat
kauniyah. Membaca tanda-tanda kekuasaan Allah dari yg lain (bukan dr ayat
langsung). Kisah imam Ghazali yang dititipkan ke ulama tasawuf. Ihya
‘ulumuddin. Di akhir hayatnya, ia memeluk kitab Bukhari. Intinya, ilmu2 yang
dititipkan ke beliau ngga sebanding sama yang Allah titipkan ke Nabi dan Rasulnya.
4. Ciri
keluarga Qur’ani ada 3:
1) Tujuan keluarga adalah akhirat (Ar-Ra’du:23-24)
( 23 ) (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke
dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu;
( 24 ) (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum
bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Kalau keluarga tujuannya dunia, lihat aja gaya
hidupnya oranng-orang barat. Bahagia ia, tapi seret.
Bisa saja dalam sebuah keluarga, ada yang hafal
Qur’an tapi belum tercermin dalam kepribadiannya. Ada juga belum ada yang
hafal, tapi tadabbur Qur’annya oke. Yang ideal ya hafal dan perilakunya
tercermin Akhlak Qur’an.
Ibunya, walaupun ngga hafal 30 juz, tapi mensupport
anaknya seperti ibunya Imam Syafi’i. yuk tadabur Qur’annya yg rajin :’’
2)
Di rumahnya penuh ketentraman
Tak peduli harta
sebanyak/sesedikit apa, tapi keimanan dalam keluarganya utuh. Sebab nikmat
terbesar dalam hidup adalah nikmat keimanan dan ketaatan.
Anak-anaknya sudah
bikin adem?
Pertanyaannya
coba dibalik ma, kehadiranmu sudah bikin adem ummi abi belum? :’’
Kalau rumahnya belum
tentram, berarti ada yang salah
3)
Bermanfaat untuk orang lain
Siapa keluarga yang paling
bermanfaat? Keluarga Rasulullah..
5. Membaca,
memahami, mengamalkan, mendakwahkan, menghafalkan.
M 1-3 itu fardhu ain.
4-5 fardhu kifayah.
Barangsiapa
yang di dalam rumahnya tidak ada Qur’an, maka seperti makam – Alhadits.
Ibunya melakukan 1-5,
juga mensupport penuh anaknya untuk hafal. Ruh Qur’an ibunya masuk ke jiwa
anak.
Baca Qur’annya
pakai hati, yakin sedang berdialog
dengan Allah. Kalau lagi sholat, baca alfatihahnya sambal mikirin apa?
Tanya
jawab
1. Bagaimana
cara memotivasi anak agar ia tidak tertekan/ merasa terpaksa untuk
menghafal?
Anak itu melihat dan
merasa.. ketika menuntut anak untuk menjadi penghafal Qur’an, harus dicoba dari
diri sendiri. Usaha, lakukan mulai dari diri sendiri. Urusan taufiq itu
urusannya Allah. Yang penting niat kita lurus, usahanya ada, semata2 untuk mengejar ridho Allah. Bukan untuk
berbangga-bangga. Anak yang hafal Qur’an juga adalah ujian.. sebab pribadi dan
akhlaknya juga harus mencerminkan Qur’an. Anaknya, jangan dipaksa….
No comments:
Post a Comment