Ingin sedikit berbagi mengenai
talkshow inspiratif imapres (ikatan mahasiswa berprestasi) sebelas maret yang
diadakan Sabtu, 21 Desember 2013 di gedung B FPUNS. Acara yang disusun oleh
mawapresUNS2013 (9orang mawapres) ini menghadirkan 4 orang mawapres tamu
(dibahas selanjutnya). Dan masyaAllah, dari talkshow yang hanya berlangsung 2
jam, banyak sekali inspirasi yang didapat. Talkshow dipandu oleh Mawapres UNS
dari FISIP, Mas Eri. Berikut adalah keempat mawapres yang jadi tamu di talkshow
ini:
1 dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK, Ph.D
-
Mawapres Nasional 1 1996,
pertama kali UNS meraih nasional 1, dan hingga 2013 belum ada lagi yang meraih
nasional 1.
-
Dokter yang juga dosen,
bendahara lazis, pengurus pmi, ketua RT, dan lainnya. “saya bisa melakukan
banyak hal karena saya seorang dokter. sesibuk apapun aktivitas kita, jangan
pernah lupakan core competence kita. Saya jadi bendahara lazis, karena saya
seorang dokter. atau ketika jadi pasrah manten, maka saya akan selipkan pesan
kesehatan, karena saya seorang dokter.”
-
Kata-kata yang
menginspirasi beliau ketika maju mawapres nasional adalah kata-kata rektor
ketika itu (alm), “masa iya sih UNS gabisa jadi juara?!”. Ketika itu dokter
tonang merasa minder dengan univ macam UGM, UI, ITB, Unpad, Unud yang
pembicaraan mahasiswa2nya adalah seputar acara di luar negeri. Sementara
beliau? Tapi Alhamdulillah beliau membuktikan bahwa 1996 itu mawapresUNS
berhasil jadi mawapres nasional 1. “kadang kita merasa terkungkung oleh tembok
besar/tinggi yaitu sebuah ketidakmampuan, padahal kalau kita mundur selangkah
dan mencoba untuk melakukannya, maka tembok besar tadi seolah-olah tak
ada (bukan sebuah halangan lagi)”.
-
Dulu ingin masuk ke
Hubungan Internasional, tapi malah dapat PMDK di Pend Dokter FKUNS. Tahun
pertama nilai beliau (katanya) jelek. Sampai mau coba ujian untuk masuk ke HI
Unpad/UI, tapi akhirnya gajadi karena ibunya bilang: “masuk PMDK itu barokah,
kalau kamu keluar, berarti kamu melawan barokah”. Akhirnya beliau mikir lagi
dan mulai sadar bahwa Ini adalah jalan
saya. :’)
-
Terinspirasi dari
guru Po di Kungfu Panda yang intinya ‘kadang kita merasa ini bukan jalan saya.
Padahal sebenarnya ini adalah jalan saya’. Intinya sama seperti apa yang Allah
sampaikan di 2:216 à
‘Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui’
2 Mbak Birrul Qodriyah
-
Mawapres utama UGM 2013
-
Mahasiswi Ilmu Keperawatan
2010
-
Satu-satunya di keluarga
yang menjadi ‘mahasiswa’. Saat baru masuk tak punya bayangan bagaimana itu
mahasiswa, dan iseng menulis di agenda: Mawapres 1 UGM. Dan akhirnya Allah
kabulkan di 2013 ini :’)
-
Mawapres Nasional
Terinspiratif. Sebelum kompetisi mawapres nasional, diundang di acara dikti dan
kisahnya banyak menginpirasi masyarakat.
-
Penerima beasiswa BidikMisi
dan (satu lagi saya lupa, maaf..), mbak Birrul berpikir: ‘bagaimana cara saya
bersyukur dengan beasiswa-beasiswa yang sudah saya dapat?’ :’’
-
Kata-kata ayah yang sangat
menginspirasinya: “Profesionallah dengan profesimu”. Kemudian berpikir keras,
bagaimana profesionalnya seorang mahasiswa? Setelah bertanya ke kakak tingkat,
akhirnya mendapat jawaban bahwa mahasiswa dikatakan professional dengan
mengikuti PIMNAS dan Mawapres. Mbak Birrul pun mengikuti banyak kompetisi yang
mengantarkannya jadi mawapres.
3. Mas Agus Widodo
-
Mawapres utama UNNES 2013
-
Mahasiswa Sastra Inggris
2010
-
Mawapres Nasional 3 2013
-
“Jadi mawapres itu
keuntungannya jadi dekat dengan Dikti; jadinya kalau mau ikut event
internasional pasti diutamakan”.
4. Mas Rachmad Adi Riyanto
-
Mawapres utama UNS 2013
-
Mahasiswa Ilmu Teknologi
Pangan 2010
-
Dari dulu sudah pengin jadi
mawapres, maka beliau melakukan banyak hal dari smt 1 biar bisa jadi mawapres.
Mendekati seleksi mawapres, sering kepo medsos teman2 calon mawapres lainnya.
-
Di proposal hidupnya dulu
ditulis: jadi mawapres fakultas dan 3 besar mawapres univ. makanya pas ternyata
beliau jadi mawapres utama, malah cengo d:
-
Tugas mahasiswa itu 5B +
1S: belajar, berkarya, berprestasi, bermanfaat, bermartabat, dan berSyukur :’)
Setelah bincang-bincang, keempat
tamu ini lalu memberikan pesan-pesan untuk para pesertanya:
1. dr. Tonang
-
orang sukses itu seperti
orang yang berlari. Kesuksesan bukan diukur dari seberapa cepat larinya, atau
seberapa jauh jarak yang ditempuh, TAPI seberapa banyak yang ia lakukan ketika berlari itu. Jadi, bukan seberapa lama
kita hidup namun berapa banyak bekal yang sudah kita kumpulkan. Apakah kita
akan jadi orang yang hidup lama dengan bekal sedikit? Atau hidup sedikit dengan
bekal banyak? Tentu tak penting seberapa lama kita hidup, tapi sebanyak apa
bekal yang bisa kita kumpulkan? Ingatlah firman Allah di AlMulk:2 à’ Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.’ :’’
-
Pilihlah 1 kegiatan,
tekuni, dan berprestasilah disana. Dan kamu akan melejit!
2. Mbak Birrul
-
Mawapres itu bukan prestasi
tertinggi, tapi merupakan sebuah pengakuan puncak bagi kumpulan2 prestasi
seorang mahasiswa.
-
Jadilah mahasiswa bukan
yang bermasalah/ mempermasalahkan masalah, tapi jadilah bagian dari solusi
masalah.
3. Mas Agus
-
Jadikan 1 hal atau beberapa
hal sebagai motivasi terbesar kalian!
4. Mas Rachmad
-
Mawapres itu bukan mahasiswa
paling pintar atau paling baik. Tapi dengan jadi mawapres, kita akan
termotivasi untuk menjadi teladan yang baik.
Di akhir talkshow, ada pertanyaan
tentang bagaimana para mawapres ini memanaj waktu mereka, berikut jawabannya
1. Mas Rachmad
-
Sebelum saya jawab, saya
ralat sedikit yaa. Bukan manajemen waktu, karena waktu itu selalu berjalan,
kita mana bisa nyuruh ‘eh waktu, berhenti sebentar dong’ tapi yang benar adalah
bagaimana manajemen diri kita pada waktu (:
-
Kalau saudara diberi hadiah
sekian juta oleh bank, maka pasti akan dimanfaatkan dengan baik kan? Nah ketika
kita menganggap waktu adalah hadiah yang sangat berharga, maka manfaatkanlah!
-
Tipsnya yaitu kenali
kesibukan diri. Usahakan agar kita tidak punya banyak waktu luang, karena
katanya anak muda dan waktu luang identik dengan maksiat ya? Maka sibukkan diri
kita dengan hal yang positif sehingga tidak ada waktu luang untuk bermaksiat.
2.
Mbak Birrul
-
Waktu itu seperti
teman-teman naik taksi, harus punya tujuan yang jelas. Kalau naik taksi, ga
punya tujuan, kita akan diantar kemana? Pasti akan muter-muter dan kembali ke
tempat awal. Begitu juga waktu, kalau dibiarkan, ya akan terus jalan, sementara
jatah hidup kita di dunia terus berkurang. Mau disia-siakan? Maka kita harus
punya tujuan hidup yang jelas. Saya belajar mengatur waktu ketika saya ikut
banyak organisasi. Tapi di setiap organisasi saya punya tujuannya. Misal ketika
semester 1 ikut 5 organisasi, ikut BEM tujuannya supaya bisa jadi public
speaker, ikut organisasi ilmiah tujuannya menghasilkan sekian karya. Ada goal
yang jelas di tiap organisasi yang saya ikuti.
-
Kenali kapasitas diri.
Manusia 1 dengan yang lainnya tidak bisa disamakan, karena kapasitas dirinya
berbeda-beda.
-
Buat daftar apa yang harus
saya lakukan hari ini. Setelah itu akan terlihat, kegiatan mana saja yang harus
diprioritaskan dan tentukan juga alternatifnya.
-
Pastikan tiap detik itu
berharga. Prinsip hidup saya: do the best and Allah will give success. Ketika
kita melakukan yang terbaik, maka serahkan semua pada Allah, biar Allah saja
yang tentukan hasilnya apa kita pantas jadi yang terbaik, apa kita pantas
sukses. Lakukan yang terbaik saja! :’)
3.
dr. Tonang
-
mulailah dan berakhirlah
dengan core competence. Semua kegiatan saya berangkat dr dokter dan kembali ke
dokter. sehingga semua aktivitas saya tidak terasa berat.
-
Lakukan semua karena ibadah
padaNya, insyaAllah ga akan berat :’’)
Selain talkshow
dengan 4 orang mawapres kece-kece tadi, hari itu juga ada peresmian IMAPRES
SEBELAS MARET (Ikatan Mahasiswa Berprestasi Sebelas Maret). Apasih tujuan
imapres ini? Tujuannya untuk mengenalkan mawapres pada mahasiswa. Kalau
mahasiswa kenal dengan mawapres, kelebihan jadi mawapres, mahasiswa akan
berpacu untuk jadi mawapres, dan otomatis mahasiswa ini akan mengumpulkan
prestasi. Dengan perolehan prestasi yang banyak, diharapkan nama UNS jadi
dikenal oleh masyarakat luas. Selama ini orang kan suka salah kira. Dikiranya UNS
itu Universitas Negeri Solo, atau apalah. Banyak juga yang gatau UNS itu
dimana. Makanya tugas kita sebagai mahasiswa yaitu mengenalkan UNS pada
masyarakat, pada teman-teman di universitas lain supaya mereka tahu kalau UNS
itu Universitas Sebelas Maret yang ada di Surakarta. goal utamanya imapres
sebenarnya ini. Agar mahasiswa UNS lebih terpacu untuk berprestasi. Kalau ngga
kita yg ngenalin, siapa lagi? Smangaaaaat ^^9
Sekian yang
saya dapat dari acara timapres13 kemarin, maturnuwun (:
No comments:
Post a Comment